Sunday, 30 September 2012

Karina

Karina.

Perkenalkan namaku Karina. Panggil saja aku Karin. Aku seorang siswi  SMA negeri terkemuka di daerah ku. Aku sama seperti remaja lainnya yang sedang naksir-naksirnya dengan lawan jenis. Adam adalah pria yang aku suka. Tidak mau munafik, aku suka dia dari fisik. Rambutnya yang ikal membuatku terpikat serta badanya yang atletis dan wajahnya yang tergolong tampan. Selain itu dia juga ketua OSIS disekolahku dan juga satu kelas denganku. Melihatnya saja aku sudah senang, apalagi jika dia menegurku dengan senyumnya yang menawan itu. Tapi sayang aku dan dia tidak pernah bertegur sapa walaupun kita satu kelas…Pernah suatu hari aku berinisiatif bagaimana agar aku berfikiran untuk mendapatkan nomer handphone-nya. Tapi bagaimana caranya? Lalu ku panggil seorang teman laki-laki ku yang dekat dengannya untuk meminta nomer handphone-nya Adam. Siangnya dia berhasil mendapatkan nomer telfonnya. Rasanya senang sekaliii… urusan berani atau tidaknya aku tidak memikirkannya dulu sekarang. Sang fajar telah tenggelam, lalu muncul dibenakku untuk mencoba meng-sms Adam. Ku tuliskan sebuah pesan tidak penting untuknya.“ini nomernya Adam ya?” tulisku… aku menunggu balasannya yang lumayan lama. Hingga pukul setengah sembilan malam ada pesan singkat di handphone ku. Aku buka pesan singkat itu ternyata dari orang yang kutunggu-tunggu balasannya sejak 2 jam yang yang lalu, yap! Dari Adam pesan itu kudapatkan. Ahh senangnya pesanku dibalas olehnya. Walaupun balasannya “iya, ini nomer siapa ya?” tak jadi masalah besar buatku. Esoknya aku dan Adam belum juga bertegur sapa meski aku telah memberitahunya siapakah aku. Aku hanya bisa tertawa kecil saat melihat tingkahnya yang konyol namun menggemaskan sekali dimataku. Saat berpapasan muka di kantin aku hanya tersenyum kecil menahan rasa senangku yang ingin membeludak seperti kembang api saat dia juga senyum saat melihatku. Ingin aku berteriak sekencang mungkin agar dunia tahu aku senang saat dia tersenyum manis seperti itu. Malamnya Adam meng-sms-ku duluan. Senyum-senyum tidak jelas saat ku baca pesannya yang jenaka. Aku berpikir dalam hati, ahh sampai kapan aku dan dia hanya bisa mengobrol se-asik ini hanya lewat pesan singkat? Sampai kapan?? Kami saling bertukar nama facebook dan twitter. Ternyata aku adalah teman satu kelas pertama yang ia followback. Bertambah lagi kesenanganku. Paginya entah ada angin apa Adam mengucapkan selamat pagi padaku lewat pesan singkat itu. Rasanya ada semangat lebih untuk menjalani hari ini. Dengan antusias aku balas “selamat pagiii jugaaa J” dia mengingatkanku untuk sholat subuh dan mandi serta bersiap-siap berangkat kesekolah. Dia juga menawarkan diri untuk menjemputku dirumah. Langsung ku jawab saja mau dengan malu-malu. Karna tahu dia akan menjemputku dirumah aku mandi ekstra cepat dan kubuat roti isi selai coklat untuknya sarapan dan secangkir coklat  panas untuknya. Setelah selesai aku siapkan sarapan untuknya dia dating menjemputku tepat di depan rumahku dengan motor bebek maticnya. Aku keluar dan langsung memberikan roti isi coklat dan coklat panas untuknya. Walaupun aku sebenarnya tidak tahu apakah dia akan suka dengan sarapan yang aku buatkan. Ternyata dia suka, barulah setelah Adam menghabiskan sarapannya kita berangkat. Karna masih cukup pagi jadi kami tidak terburu-buru menuju sekolah.
Sesampainya kami disekolah Fiona salah seorang gadis cantik disekolahku melihat kami dengan tatapan iri karna yang aku tahu dari Lyla sahabatku, Fio naksir juga dengan Adam. Ingin aku tertawa dan tersenyum bahagia didepannya karna baru hanya aku gadis yang dijemput oleh Adam untuk pertama kalinya. Hahahahaha puas sekali rasanya melihat muka fio yang berubah kesal seperti itu. Ya aku tahu kesannya memang aku terlihat sangat egois tetapi apakah aku salah? Toh semua orang mempunyai rasa egois yang kadarnya berbeda. Saat turun dari motornya Adam membawakan tasku yang satunya. Baik sekali Adam ini. Apakah ini suatu pertanda dia juga suka padaku?Pernahku disuatu malam berbicara pada bulan, andaikan dia bisa ngomong pastilah dia memberitahuku apakah Adam juga suka denganku. Sudah hamper 2 bulan kedekatan kami berlangsung dan semakin hari Fio terlihat semakin panas saja. Aku bisa memaklumi itu. Sekarang teman-teman sekelasku mengira kami sudah jadian. Hahaha hal yang wajar melihat kedekata kami berdua. Bahkan sahabatku dari SMP saja sempat cemburu karna aku hampir tak ada waktu buat temanku itu. Yang ada hanya Adam, Adam, dan Adam. Aku tidak tahu apakah itu yang disebut dengan cinta atau hanya sekedar suka biasa saja. Hingga pada akhirnya dibulan ke-3 kami dekat Adam menyatakan perasaannya kepadaku di sebuah restaurant cepat saji dibilangan P. tendean bersama Lyla, Angga, dan juga Adam. Angga adalah seorang teman dekat atau sahabat Adam dan juga kekasih sahabatku, Lyla. Aku tersontak kaget saat mengetahui Adam ternyata juga mempunyai perasaan yang sama kepadaku. Rasa tak percaya yang ada saat ini. Aku menatap sahabatku ingin berkata “apakah ini semua mimpi lyl? Jika iya tolong jangan bangunkan aku.” Tapi sayang, mulutku terlalu kaku saat ini.“….bagaimana?” Tanya dia padaku dengan tatapan mata yang amat dalam hingga ke relung sukmaku. “emmm… bagaimana ya… aku bingung.” Jawabku. Walau aku tahu apa jawabanku tapi aku harus agak jual mahal sedikit dong yahh…“aku akan mencoba jadi yang seperti kamu minta kok..” lugasnya. Dengan tatapannya yang amat sangat menusuk hati, tatapannya tajam namun membuat semua wanita termasuk aku terpesona. “baiklah.. aku mau..” jawabku singkat karna tidak tahu lagi apa yang harus aku katakan padanya. Dia memegang hangat tanganku sambil tersenyum tanpa berkata apapun. Oh Tuhan apakah ini semua hanya mimpi? Jika benar jangan bangunkan aku dari mimpi yang tak pernah aku rencanakan sebelumnya Tuhan. Ternyata semua ini nyata. Sungguh tak bisa aku ungkapkan rasa senangku yang teramat senang. Kami ber-empat pulang sampai rumah sesudah maghrib. Saat mengantarku pulang Adam mengecup keningku sebagai tanda perpisahan. Aku lambaikan tangan lalu masuk ke rumah. Saat aku menutup gerbang rumahku entah kenapa ada perasaan khawatirku yang berlebihan pada Adam. Ah mungkin itu hanya perasaanku yang aneh saja.Seperti pagi-pagi sebelumnya, Adam menjemputku di depan rumah. Tapi pagi ini beda. Adam tampak lebih ceria mungkin karna sekarang aku pacarnya atau aku yang terlalu percaya diri yang berlebih  hingga mendapat kesimpulan seperti itu? Hahaha! Ya, mungkin begitu. Entah darimana bisa berita Adam dan aku sekarang sudah resmi pacaran itu menyebar apakah mungkin dari Lyla dan Angga?!. Tapi kutanya pada mereka berdua, mereka bilang tidak. Ya tak apa juga sih aku ingin melihat ekspresi wajah Fio saat mengetahui berita ini. Apakah dia akan mengurung diri dan menangis seharian dikamar mandi sekolah? Rasanya tak mungkin, wanita seperti Fiona menangis hanya karena seorang pria. Aku sudah kenal dia sejak kecil. Aku dan Fio sudah berkawan lama sejak TK karna ayahnya dan ayahku adalah rekan bisnis yang solid sekali.Tapi sayang Fiona Maharani sangat terobsesi pada kekayaan ayahnya. Dia selalu meremehkan bisnis ayahku. Aku hanya bisa diam saja dan membiarkannya begitu karna aku tahu tu juga karna faktor orangtuanya yang bercerai dan dia menjadi anak broken home. Ayahku selalu mengajarkan aku untuk mengalah padanya karna pada faktanya bisnis ayahku lah yang menolong bisnis keluarga Fiona. Fiona sebenarnya kesepian, tapi dia mencoba menutupinya dengan berpura-pura tegar dengan apa yang terjadi terhadap keluarganya. Fiona Maharani Wijaya yang mempunyai paras cantik sering didekati oleh pria-pria keren dan tampan namun sayang, Fio gampang sekali bosan untuk laki-laki.Karna rumahnya dan rumahku berdekatan sering aku mendengar ayah Fio marah padanya karna Fio selalu membuat masalah disekolah. Saat-saat seperti itulah Fio sering pergi kerumah ibunya. Supir ayahku sering dimintai tolong oleh ayah untuk mengantar Fio kemana dia ingin pergi dan selalu berlabuh dirumah sang ibu. Ibunya yang sudah menikah lagi sempat membuat Fio kecewa. Fio sempat ingin membuat ayah dan ibunya itu rujuk kembali. Tetapi gagal, ia mampu melewati masa sulit seperti itu dan menerima ayah tirinya sebagai ayah. Tetapi hanya pura-pura hanya agar dia tidak ingin melihat ibunya kecewa. Fio sangat sayang kepada ibunya, maka dari itu Fio tidak mau melihat ibunya terus disakiti oleh ayahnya. Sebenarnya tragis juga kisah Fio yang berlagak tegar padahal dia gadis rapuh yang butuh sahabat sejati dalam hidupnya. Untungnya Fio mempunyai teman yang cukup sabar seperti Mella. Mella yang sudah tahu semua sifat buruk Fio pun memakluminya.Saat istirahat dikantin Adam dating menghampiriku, dia meminta ijin untuk pergi bersama Fio menonton sebuah teater dibilangan Ismail Marzuki. Adam memang orang yang cinta sekali akan seni jadi wajar bila Adam tertarik dengan ajakkan Fiona itu. Akupun ragu untuk memberikan sebuah ijin padanya. “boleh tidak? Aku harus ijin dulu sama kamu, akukan pacar kamu. Kalau misalnya kamu tidak mengijinkan pun tak jadi masalah buatku.” Ujar Adam. Aku tak tega melihat Adam tak jadi menonton teater itu hanya karna aku cemburu pada Fio. Karna rasa percayaku pada Adam, kuijinkan dia untuk pergi dengan Fio.Mungkin karena sedang asyik menonton teater Adam tak sempat mengabariku. Aku menunggu kabar darinya sekian jam hingga aku menyadari bahwa hari sudah pagi dan aku beranjak tidur. Adam juga tak menjemputku pada paginya. “mungkin dia kecapekan makanya tak sempat menjemputku.” Pikirku. Aku tak mau berpikir negative sebelum aku mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada pujaan hatiku hingga dia tak memberiku kabar sama sekali. Dikelas aku menanyakan pertunjukan yang ia tonton semalam. Dia tampak antusias sekali memberitahuku jalan ceritanya. Walau aku tak mengerti teater demi kekasihku, Adam aku mencoba mempelajarinya. Sepertinya Adam senang sekali dapat pergi bersama Fio.Sebenarnya aku sedikit terluka melihat Adam yang mualai akrab dengan Fio tapi sudahlah biarkan rasa percayaku ini membuktikannya. Ketika malam datang Adam meneleponku, aku yang sedang mengerjakan PR langsung tersentak dan mengangkat telfon darinya. Kuucapkan salam dan menanyakan ada apa ia menelefonku. Dia berkata “kamu marah ya? Maaf ya…” suaranya yang lembut membuat kesalku padanya seketika hilang begitu saja. “iya tadinya sebelum kamu menelefonku.”kataku. “kamu kan gadis pujaanku selama hampir 4bulan ini aku gamau kamu marah sama aku. Maaf ya, aku kemarin lupa mengabari kamu…” kata Adam. Aku yang tidak mempersalahkannya itu segera memaafkan Adam. Karna memanf manusia itu tempatnya lupa dan tempatnya salah kan?! Jadi aku tidak terlalu mebesarkan masalah itu. Karna penyesalannya semalam Adam menjemputku lebih pagi dari biasanya aku yang sedang sarapan segara berlari kelauar dan membawakan sarapan untuk pujaan hatiku.Entah kenapa hari ini aku merasakkan rindu yang amat sangat padanya. Aku merindukkan tatapannya yang dalam, senyumnya yang memikat, suaranya yang menyejukkan, dan candanya yang sangat bisa membuatku terpingkal-pingkal. Aku seperti tidak mau berjauhan darinya. Seakan dia akan pergi jauh dan lama. Akhirnya hubungan kami sudah berjalan selama 3bulan lamanya. Tetapi aku tidak suka saat Fio sering sekali mengajak Adam pergi menonton teater, walaupun Adam sudah memita ijin dan selalu mengabariku, aku tetap saja tidak suka pada Fio karna dengan begitu ia punya kesempatan untuk berduaan dengan Adam.Mereka berdua pergi dengan sebuah mbil mewah berwarna merah kepunyaan Fiona dan Adam yang mengendarainya. Aku tahu karna Adam selalu mengabariku dimanapun ia dan Fio berada. Tapi mala mini berbeda, aku merasakan perasaan yang tidak enak dan khawatir akan Adam dan Fiona. Larut malam ak mendapatkan telfon dari nomor yan tidak aku kenal ternyat itu dari seorang warga yang mengabari bahwa Adam dan Fiona mengalami kecelakaan parah didaerah Bunderan HI. Betapa kagetnya aku, lalu aku meminta ijin ayahku untuk datang ke rumah sakit yang disebutkan oleh sang saksi mata itu. Ayahku yang khawatir oleh keadaan Fiona pun langsung mengganti baju tidurnya dengan kemeja. Kebetulan ayah Fiona sedang berada diluar negeri untuk urusan bisnis jadi Ayah tak mau membuat ayah Fiona khawatir disana.Ayah pergi ker tempat Fio dan aku menghampiri Adam. Luka diwajah dan tangan Adam cukup parah. Adam sedang berada di keadaan yang sangat kritis. Air mataku taj dapat ku tahan saat aku melihat Adam yang tergolek lemah tak berdaya, tak ada lagi senyumannya yang memikat dan tatapannya yang dalam hanya untukku. Seorang Polisi memberikan barang-barang korban. Ku lihat ada handphone Adam. Ku lihat pesannya yang belum terkirim ternyata sebelum kejadian Adam ingin memberitahuku bahwa ada sekawanan perampok di lampu merah tempatnya berada. Aku yang merasa bersalah tidak bisa menyalahkan diriku sendiri. Karna menurut polisi Adam mencoba melarikan diri hingga dia ngebut dan masuk kedalam air mancur bunderan HI itu.Ayah mencoba menenangkan aku dan mengijinkan aku untuk tidak sekolah dulu untuk menjaga Fio dan Adam. Adam yang orangtuanya sedang berada diluar negri segera aku kabari dan mereka baru tiba waktu makan siang dan Adam belum sadar dari komanya. Fio yang sudah sadar sedari pagi langsung menyadari bahwa ada aku yang menungguinya sejak malam. Ayah sudah berangkat ke kantor. Fiona yang mencari ibu dan ayahnya langsung aku tenangkan dan aku hubungi ibu Fio yang untungnya berkediaman tak jauh dari rumah sakit itu langsung tiba 30 menit kemudian.Ayahku memang sengaja menyatukkan ruangan Adam dan Fiona agar aku tidak sibuk mondar-mandir mengecek mereka berdua. Aku membiarkan Fio menangis dipelukkan ibunya karena sedari tadi Fio tidak juga menyapaku aku biarkan saja begitu. Sore hari setelah jam sekolah Lyla dan Angga datang menjenguk Adam dan Fiona. Mella juga tak lupa untuk menjenguk sahabatnya itu. Angga dan Lyla melihatku sangat sedih dan capek sekali menyuruhku untuk tiduran di sofa empuk kamar VIP itu biar mereka saja yang menjaga Adam dan orangtuanya. Papa dan Mama Adam seperti merestui hubungan kami berdua menyuruhku untuk beristirahat agar aku juga tak ikut dirawat karna sakit.Sepulang ayah kerja beliau mampir kerumah sakit untuk menjenguk Fio dan Adam tak lupa dibawakannya 2buah keranjang buah dan beberapa box makanan yang dibelikannya untuk kami yang menunggui Adam dan juga Fio. Memang ayahku ini baik sekali dan juga bijaksana. Seorang ayah yang berwibawa tanpa beliau harus marah-marahpun aku sudah takut padanya. Bukannnya takut, lebih ke segan. Ayahku mungkin masih terbilang tampan dengan umur yang sudah memasukki kepala lima. Wajahnya yang terlihat selalu senyum menambahkan kesan ramah diwajahnya.Pukul tujuh malam akhirnya Adam sadar juga dari koma sambil memanggil-manggil namaku betapa terharunya diriku. Aku menangis bahagia dan menghampiri pangeranku yang sedang tergulai lemah dan tak berdaya itu. Kupegang erat tangannya tanpa berkata-kata lagi aku hanya memegang erat tangannya kemudian dokter datang untuk memeriksa keadaanya. Kata dokter Adam masih harus menjalani sebuah operasi untuk menjahit lukanya dan mengambil beberapa pecahan kaca yang ada di bagian tangan dan badannya. Jika aku bisa menggantikannya aku rela. Tak tega melihatnya harus menderita seperti ini. Langsung saja Adam dibawa keruangan operasi. Dokter tak dapat menjamin apakah dia bisa melakukannya atau tidak. Kami semua hanya bisa pasrah. Karna sudah malam Angga dan Lyla pamit untuk pulang. Ayah tiri Fio pun begitu, dengan alas an ingin menjaga adik tiri Fio dirumah juga mengambil baju-baju ibunya dirumah, dia pun juga pamit.Hampir 3 jam kami menunggu diluar. Tak lupa sholat isya dan mendo’akan Adam agar selamat dalam menjalani operasi pengeluaran pecahan beling. Ayah menyuruhku pulang. Tapi aku tetap kekeh ingin menunggu operasi itu selesai. Ayah menuruti kemauan ku lalu ayah pergi ke kantin rumah sakit untuk membelikan cokelat panas kesukaanku. Dia tau hal itu bisa menenangkan perasaanku walau hanya sekejap. 3 jam 30 menit sudah kami menunggu hingga akhirnya sang dokter itu keluar untuk memberitahu bahwa Adam sudah tidak ada. Dokter sangat menyesal dan meminta maaf. Aku yang langsung menjatuhkan gelas berisi cokelat panas yang hanya tinggal setengah itu membuat lantai rumah sakit kotor akan cokelat panas. Aku menangis dan tak petcay dengan kejadian yang tak pernah kubayangkan.Seperti firasatku mengatakkan hal yang benar. Terjawab sudah mengapa kemarin pagi aku merindukkan pujaanku. Merindukkan senyumnya, candanya dan juga merindukkan sorot matanya. Seperti ingin mengatakan “Tuhan apakah semua ini nyata? Atau hanya mimpi? Jika ini mimpi tolong bangunkan aku segera dari sini. Jika ini sungguhan tolong tukar nyawaku dengannya. Aku mau dia tinggal lebih lama. Tuhan aku merasa ini tak adil buatku. Aku begitu mencintaimu Tuhan tapi kenapa kau mengambil orang yang aku sayangi begitu cepat? Apakah ini menurutmu yang terbaik untukku. Apakah ini cerita hidup yang kau pilihkan untukku? Mengapa harus seperti ini?” aku menangis tersedu-sedu. Memeluk ayah dan membasahi kemejanya dengan airmataku. Sesak. Tak dapat kurasakan udara yang harusnya terasa di hidung hingga paru-paruku. Aku sangat terpukul akan kejadian itu. Fio hanya tertegun tak bereaksi.Dokter mengijinkan aku dan ibunda Adam untuk masuk melihat Adam untuk yang terakhir kalinnya. Ibunda Adam yang terlihat lebih tegar dibanding aku merangkulku hingga kedalam untuk melihat jenazah Adam. Dia tersenyum. Wajahnya memancarkan sinarnya. Kulihat senyumannya yang tetap mempesona tetapi kali ini jauh lebih indah. Aku tersenyum juga menandakkan aku mengikhlaskan kepergianmu. Ku genggam tangannya dan aku merasakan sesuatu ditangannya. Rupanya ada sepucuk surat guratannya yang terakhir dia menuliskan “selamat hari jadi yang ke 4 bulan Karin. Aku masih mencintaimu..” walau tulisannya tak begitu jelas, namun aku masih bisa mengerti arti dan maksud dari surat itu.Terharu rasanya. Memang seharusnya esok adalah hari jadi kami yang ke 4, beruntungnya aku pernah menjadi separuh dirinya sebelum dia tiada. Tuhan jika kau bersamanya saat ini tolong katakkan aku merindukkannya dan tetap mencintainya seperti dia mencintaiku.Setelah dimandikkan jenazah Adam langsung dilarikkan kerumahnya. Ayahku sengaja izin kerja untuk menemaniku seharian. Aku masih tak percaya melihatnya saat ini. Dia yang biasa mengantarku pulang sekarang aku yang mengantarnya pulang. Dia pernah bilang ingin menjadi bintang yang paling terang untukku. Mungkin saat ini bintang yang terang itu telah kehabisan sinarnya. Bintang itu telah redup. Meredupkan senyumnya, candanya, cerianya bersama cahayanya. Semua teman – teman datang melayat Adam. Tak ada satupun yang tidak menangis melihat kepergiannya yang begitu cepat. Fio yang ijin untuk melayat Adam diijinkan oleh dokter.Barulah setelah sholat jum’at Adam dimakamkan, ibunya mengijinkan aku untuk menciumnya untuk terkhir kalinya. Saat ku kecup keningnya aku tak sanggup menahan airmataku. Sekarang Adam sudah tiada. Aku harus bisa menjalani hari-hariku tanpa kehadiran Adam di hari-hariku. Aku mencoba bangkit kembali. Setiap harinya aku selalu mengunjungi makam Adam sambil membawakan seikat bunga mawar. Aku juga menceritakkan kejadian yang aku alami setiap harinya, aku berharap ia menanggapinya seperti dahulu.
Tuhan kutitipkan rinduku padanya lewat do’a dan alunan ayat suci untukknya. Tuhan jaga dia buataku. Aku tak bisa berhenti tidak merindukannya walau sehari. Adam, aku disini masih mencintaimu. 

Monday, 24 September 2012

ini cerita gue...

24 september 2012, senin
hari ini kami bertiga selalu bersama. kekantin, nyontek-nyontekkan, ngeggosip, wisata kuliner bareng. walaupun cuma bertiga tapi rasanya tuh rame. gue tau nabila sedih dan kecewa banget sama nandia yang lebih milih geng "CALANA"-nya dibanding kami. yang tadinya kita kemana-mana selalu berempat jadi bertiga, gue, nabila, farraz. miris rasanya dibanding calana yang ber7. anyway hari ini gue seperti merasakan kebahagiaan baru, yang tadinya kayak banyak jarak diantara kami bertiga seolah sudah hilang ditelan dinginnya malam, teriknya mentari, dan kejamnya sang waktu. walaupun aku mengerti nantinya di SMA kami pasti akan berpisah dan menemukkan teman yang lain tapi setidaknya ijinkan kami untuk bersama menikmati kebahgiaan dan kesedihan kami bersama. di tengah tengah kejamnya waktu tapi Tuhan tidak akan membiarkan sang waktu menghapuskan kebahagiaan yang ada saat ini. kenapa ga daridulu sih kayak gini. benci waktu kita berantem. we such an idiot tau ga?? but well ini kondisi lagi baik banget. Tuhan ajarkan gue untuk terus menjadi pribadi yang menyenangkan bagi orang lain. amin.

29 september 2012, sabtu.
saatnya bikin tugas bk! dari janjian jam 8 jam 9an ngumpul eh malah jam 10 jam 11an garagara gue yang lagi di kostan kakak gue dan jum'atnya pulang jam 10an naik taksi sampe sevel pondok labu haaha. janjian dirumah farraz sama nabila, aldo, firman, daffa. kita berenem jadi kaya geng gitu karna si aldo bawa mobil jadi bawaanya pengen jalan mulu hahaha. bolakbalik kelilingkeliling nyari pylox warna coklat sama nabila naik motor cucunya pak darmo aka firman! hahahah. ada kejadian lucu waktu gue sama nabila ke matrial deket sekolah. nabila:"mbak, ada pylox warna coklat ga?" si mbak:"emmm.... bentar ya saya cari duluu." *gaklama* "yang cokelatnya gaada mbak adanya yang brown. gapapa?" nabila:"yaudah gapapa" lalu gue dan nabila tataptatapan bingung sekaligus mau ngakak! wakakakakakakak kirain itu mbakmbaknya pinter taunya dudul wakakakakakak!! pas gue sama nabila nunggu lama banget taunya si mbak itu balik lagi dan gak ada nyesek. pengen teriakin si mbakmbak pintar itu gini "BILANG KEK GAADA DARITADI JADI KITA GAUSAH NUNGGU LO LAMALAMA!! RAWWWRRRR!!" gue sama nabila langsung cabut. udah dapet pyloxnya walaupun itu metalic brown yang penting brown deh... pas balik kerumah farraz dengan isengnya si aldo nyemprotin pyloxnya ke kaosnya nabila jadi kaosnya agakagak ngeblinkblink gitu deh wkwkwk! bolak balik tokser beli kertas samson sama beli isi lem tembak. bolakbalik kerumahrumah pinjem bor+matabor yang ternyata edgar punya. karna kita udah mulai stres yaudah jam setengahempatan kita rapihrapih masukkin barangbarang ke bagasi mobilnya aldo ambil hp,tas dan segala macem terus caw. rencananya sih mau ke sevel pondok labu eh karna ada sebrang kasian si aldo yang nyetir yaudah ke sevel fatmawati aja deh. tadinya mau lewat karang tengah pas tau macet dan si aldo males macetmacetan puter balik deh. pas sebelumnya di cinere di dinastinya kita nyalain lagu gedegede biar kaya angkot terus buka kaca jendela hahahahaha biar kesannya norak! terus pas lewat sd pondok labu buset banyak bener anak kecil ditengah jalan hahaha. dan gue baru keingetan kenapa ga nyetel gedegede terus buka kaca pas lewatin sd tadi? ada yang kepikiran buat balik lagi. that's stupid thing. yaudah gajadi balik lagi kita nerusin jalan. udah nyampe sevel fatmawati dan gadapet parkir. aldo nyuruh firman buat turun nanya ke tukang parkirnya gajadi turun firman ngomong "ini seven ya? kok anakanak bilangnya sevel..." gue ngakakkk saolooohhh firmann. yaudah kita terus jalan ke sevel cipete. di lampu merah fatmawati kita nyalain lagu black and yellow dan gedein volume plus buka kaca seketika pada nengok semua kearah mobil merah honda jazz itu wkwkkwkwk aldo reflect ngecilin volume terus tutup kaca jendela. wkwkwkwkwk astagaa di mobil aja aldo udah lawaq banget wkwkwkwk. malesnya pas macet itu doang wkwkwk waktu mau belok kanan ke sevel cipete nya. lucky nya kita pas di sevel cipete parkiran kosong. langsung masuk kedalemnya. gue,nabila,farraz ngambil yang slurpee gelas medium aldo,daffa,firman yang slurpee small. terus ambil chitato 2 pake chessy melt gitu baru bayar dan kita pilih posisi duduk diatas. makan chitato aja rusuh banget. terus kejadian dikamar mandi nabila sama aldo yang kocak banget. terus ngegossip sampe akhirnya kita pulang karna bokapnya farraz udah sms suruh kita buat pulang. sebelum ke mobil daffa sama nabila beli makanan sama minuman dulu. daffa beli lasagnya nabila sandwich dan air mineral aldo sama gue ke mobil duluan. aldo manasin mobil gue nunggu diluar. gak lama pada masuk semuanya ke mobil. kita jalan sambil makan lasagnya. aldo di suapin daffa karna ya gak mungkin lah ya masa aldo nyetir sambil nyuap sendiri sih ya gak lucu dong. tibatiba kita punya rencana buat ke puncak bualn desember pake mobilnya aldo dan doi yang nyetir. kita berenem udah kaya geng gitu. malem minggu jalanjalan kesevel berasa anak gaul hahahaha. udah sampe dirumah farraz. hhh.... kita pisah deh. hari senin kita lanjut lagi ngerjain tugas. tapi malem minggu kali ini tuh seru banget. amazing!! guys, I LOVE YOU WITH MY ENTIRE LIFE, INSYALLAH :-*
cc: @debinab @farrazrafraz @aldojejoe @FirmanBeksi @daffaradityaa the big five!

13 Oktober 2012, sabtu.
sabtu kemaren selesai padus gue diajakkin ke kota tua sama kelas sepuluh. yaudah gue ikut. berangkat sekitar set.2 karna solat dulu. terus abis solat nyari angkot 102 yang kosong. lumayan lama lah nunggunya. dari 102 kita turun di depan pasar pondok labu terus jalan nyari angkot 61 yang kosong dan ada. terus turun di halte smk 57, smknya uni syifa. di perjalanan intan ngelawak mulu sama arip sampe kebelet pipis! nunggu busway yang ke arah duku atas lama banget yaudah kita naik busway yang ke ragunan. jujur itu gue pertama kalinya naik busway jauhjauh sama temen pula. nah gue juga baru tau ternyata di busway itu gaboleh makan dan minum. dafuq sih tapi emang bener. coba boleh makan pasti busway yang pake ac itu jadi bau dan mirip metro mini. pas sampe ragunan beli gorengan buat nyemil. kita beli tiket lagi untuk naik bis transjakart ke arah duku atas. sampe duku atas kita harus jalan lagi di jembatan penyebrangan yang jauhnya gila banget. gue sama intan jalan gandengan sambil nyanyinyanyi sepanjang jalan kenangan pas nengok eh taunya yang lain lagi asik asik makan gorengan hufffttt kamvreett. yaudah kita samperin terus kita makan gorengannya. nunggu busway yang kekotu susah. sekalinya dapet itu penuh banget. busway pertama penuh dan ka arin, ka riri, dan ka nadia duluan masuk dan kita di tinggal. busway kedua gue, tasya, sama intan masuk. busway ketiga damar sama arip. ciyan mereka cuma berdua. pukpuk! di busway kita berdiri deket pintu dan pas pintu dibuka gue ke gencet pintu busway!! rasanya ya tibatiba pengen kurus mendadak! sakit woy! intan sama tasya malah ketawain gue. sangking penuhnya itu busway gue rela kegenncet pintu busway. udah mulai deket deket halte kotu kita bertiga akhirnya dapet tempat duduk juga :') pas turun ka nad, ka riri, ka arin udah nungguin kita. tinggal nunggu damar dan arip. nyampe kotu itu jam 4an. hebat yahh mau penelitian ke museum kan padahal. ke museum bank indonesia udah tutup, museum bank mandiri tutup juga. ke fatahilah tutup. museum wayang tutup. museum keramik juga. yaudah kita pilih buat fotofoto dan makan karna emang laper banget. gila gue jalan bareng temen udah nyampe kotu man \m/ abis fotofoto kita makan. gue sama tasya pesen bakso, ka riri sama ka arin soto, intan, damar, sama arip pesen ketoprak. ka nadia cuma pesen jus. pas lagi enak enak makan tibatiba ada seorang bencong cucok dateng nyamperin kita ngamen. damar yang langsung diem aja terus ka riri yang langsung lemes gatahan liat itu banci. intan buruburu cari uang kecil biar tuh bencong pergi. dengan stoking yang udah bolong si banci tetep cucokkkk! yaudah kita segera ke halte soalnya udah mualai sore pasti rame. bener aja rame tapi untungnya dapet tempet duduk. kita yang udah mulai capek di busway diem aja. nyampe duku atas udah setengah tujuh maleman. kita cepetin langkah kita karna udah mulai malem. lumayan lama nunggu busway arah ragunan dateng. pas buswaynya dateng gue, intan, ka arin di tempat khusus cewek dan duduk sedangkan ka nadia di pangku intan dan ka riri duduk dibelakang sisanya pada diri. tiba tiba ada ibuibu hamil depan gue. gaenak. masa gue yang masih seger dan sehat gini malah duduk. cupu. yaudah gue diri dan ngasih tempat duduk ke ibuibu hamil itu. terus ka nad langsung bilang "baik hati". hahaha gue cuma bisa ketawa ada yang ngomong gitu. sampe halte dep. pertanian kita nyebrang dan naik angkot 61 sampe pertigaan terus kita jalan sampe sevel. dengan uang yang paspasan beli slurpee yang small. bolang abis! yaudah abis beli kita langsung cabut naik angkot 102.ka riri pamit karna dijemput. gue disuapin chitato sama arip terus gasengaja 2x ngomongnya bareng. hahahaha! langsung dicengin cinlok. yastagahh! ka nad turun duluan, terus damar, intan tasya juga turun di depan gang yadika buat ngambil motor. gue sama ka arin sama arip bertiga diangkot. sampe parung bingung turun terus nyebrang naik 03. gue ditinggal di angkot sendirian soalnya arip sama ka arin turun di tugu sawangan permai. sampe pengasinan gue naik ojeg, pas sampe rumah ternyata nyokap belom pulang. gue buruburu mandi. terus tidur. nyokap pulang jam 10malem. what a lucky dayy!! gue tidur karna capek banget. kapan kapan gue bakal ngajak nabila sama farraz kekotu naik busway hahaha!
cc: @nadrchmdn @Rianafitriani @tasyrahman @DangerousIntan @shazhiya